Kamis, 15 November 2012

KISI-KISI SOAL UNSBN SD 2012/2013: MTK, IPA, BAHASA INDONESIA

Kisi-kisi Soal yang Sering Muncul dalam UASBN SD/MI 2012 Pelajaran Matematika
Kisi-kisi Soal yang Sering Muncul dalam UASBN SD/MI 2012 Pelajaran Matematika, adalah :
  • Bilangan dan Operasinya (7 soal)
  • Pecahan (3 soal)
  • FPB dan KPK (4 soal)
  • Perbandingan dan Skala (1 soal)
  • Pengukuran (Berat, Panjang, Luas, Waktu, dan Volume) (6 soal)
  • Bangun Datar  (-  soal)
  • Ciri-ciri Bangun Datar (1 soal)
  • Simetri lipat (1 soal)
  • Perputaran (1 soal)
  • Pencerminan (1 soal)
  • Menghitung keliling dan luas Bangun Datar (5 soal)
  • Bangun Ruang
  • Rusuk-rusuk Bangun ruang (1 soal)
  • Jaring-Jaring Bangun Ruang (1 soal)
  • Menghitung Luas dan Volume bangun Ruang (2 soal)
  • Sistem Koordinat (1 soal)
  • Statistika (4 soal)
Kisi-kisi Soal yang Sering Muncul dalam UASBN SD/MI 2012 Pelajaran IPA , adalah sebagai berikut :
  • Rangka Manusia (1 soal)
  • Alat Indra pada Manusia (1 soal)
  • Bagian Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya (3 soal)
  • Mengenal Hewan, Daur Hidup, dan Pemeliharaannya -
  • Saling Ketergantungan Antarmakhluk Hidup (3 soal)
  • Benda dan Sifatnya (4 soal)
  • Gaya dan Gerak(1 soal)
  • Energi Panas, Energi Bunyi, dan Energi Listrik (5 soal)
  • Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit (- soal)
  • Sumber Daya Alam (3 soal)
  • Alat Pernapasan (1 soal)
  • Pencernaan Makanan dan Kesehatan (2 soal)
  • Peredaran Darah (1 soal)
  • Tumbuhan Hijau (- soal)
  • Ciri Makhluk Hidup dan Penyesuaian Diri terhadap Lingkungan (3 soal)
  • Struktur dan Sifat Bahan serta Kegunaannya (- soal)
  • Pesawat Sederhana (2 soal)
  • Cahaya (1 soal)
  • Pembentukan Tanah (- soal)
  • Struktur Bumi dan Matahari (- soal)
  • Daur Air dan Peristiwa Alam (- soal)
  • Perkembangan Makhluk Hidup (1 soal)
  • Keseimbangan Ekosistem (- soal)
  • Pelestarian Hewan dan Tumbuhan serta SDA (1 soal)
  • Bumi dan Alam SemestaKlasifikasi Ilmiah (4 soal)
  • Bioteknologi (1 soal)
  • Jenis Penyakit dan Pencegahannya (1 soal) 
Kisi-kisi Soal yang Sering Muncul dalam UASBN SD/MI 2012 Pelajaran Bahasa Indonesia
Kisi-kisi Soal yang Sering Muncul dalam UASBN SD/MI 2012 Pelajaran Bahasa Indonesia adalah :
1. Isi teks, Paragraf, dan Ide pokok
  • Isi teks  (6 soal)
  • Ide pokok/pikiran utama (3 soal)
  • Paragraf (2 soal)
2. Cerita, Dongeng, dan Drama
  • Dongeng/cerita anak (5 soal)
  • Drama anak (1 soal)
  • Percakapan (1 soal)
  • Kesimpulan (1 soal)
  • Penggunaan Ejaan yang tepat (penggunaan EYD) (2 soal)
3. Kalimat
  • Kalimat efektif (2 soal)
  • Penggabungan kalimat (1 soal)
  • Kesamaan makna kalimat (1 soal)
  • Kalimat tanya (1 soal)
  • Kalimat ungapan rasa kagum (1 soal)
  • Melengkapi kalimat (2 soal)
4. Sinonim dan Antonim
  • Sinonim (2 soal)
  • Antonim (2 soal)
5. Pantun dan Puisi
  • Pantun (2 soal)
  • Puisi (2 soal)
6. Poster, Iklan, dan Pengumuman
  • Poster (- soal)
  • Iklan (1 soal)
  • Pengumuman (1 soal)
7. Penggunaan kata
  • Kata depan (1 soal)
  • Kata Berimbuhan (1 soal)
  • Kata Ulang (- soal)
8. Surat, Laporan, Pidaro, Rubrik
  • Surat (1 soal)
  • Laporan (2 soal)
  • Pidato (2 soal)
  • Rubrik (1 soal)
  • Formulir (1 soal)
9. Denah, Petunjuk, dan Gambar
  • Denah (1 soal)
  • Memahami petunjuk (2 soal)
  • Mendeskripsikan gambar (1 soal)
  • Mengurutkan Gambar menjadi cerita yang padu (1 soal)


CARA MENCARI NUPTK

Cari Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) Terbaru Disini

Cari NUPTK Disini : NUPTK  Terbaru, Terupdate
NUPTK
Untuk mencari informasi mengenai Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) selama ini kita berkunjung ke Website nuptk.info, sekarang kita dapat mengakses informasi NUPTK di alamat baru yaitu : http://nuptk.kemdikbud.go.id
Disamping alamat http://nuptk.kemdikbud.go.id, Search Engine NUPTK ini dapat diakses juga dari link di situs http://psdmp.kemdiknas.go.id dibagian sidebar Link Terkait  sebelah kanan bawah, lalu klik saja link NUPTK. 

Klik pada link NUPTK akan membuka Search Engine NUPTK, dan dihalaman web ini dapat dicari  NUPTK dengan memasukkan data pada isian yang tersedia.
Penulusuran NUPTK dapat dilakukan dengan memasukkan Nama, Sekolah atau NUPTK. Dalam Search Engine NUPTK ini juga terdapat menu Pengaduan NUPTK dan aktivasi akun NUPTK bagi pemilik akun NUPTK.

NUPTK-Web-Browser-v161-(public)
NUPTK-Web-Browser-v161-(public)
NUPTK Web Browser
Untuk melihat NUPTK yang sudah diterbitkan juga dapat mengunduh NUPTK Web Browser. Aplikasi NUPTK Web Browser adalah Web Browser yang khusus diperuntukkan untuk mengakses database NUPTK Online yang berisi database PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Indonesia yang bertugas baik didalam Negeri maupun di Luar Negeri. Anda bisa menggunakan Web Browser ini hanya terbatas untuk mencari informasi mengenai NUPTK baik individu maupun satu lembaga tertentu. Untuk proses update data hanya diperuntukkan bagi Pengguna yang sudah diijinkan memiliki Akun NUPTK.
Download NUPTK Web Browser silahkan klik disini
—————–
Sumber : http://psdmp.kemdiknas.go.id/

Senin, 12 November 2012

Aspek-aspek Psikologis dan Fisik dalam Memahami Karakteristik Anak di SD

Aspek-aspek Psikologis dan Fisik dalam Memahami Karakteristik Anak di SD

Dalam memahami karakteristik anak di SD maka aspek-aspek psikologis dan fisik yang penting dalam perkembangan pada masa anak sekolah diuraikan antara lain beberapa cirinya seperti faktor intelektual, faktor kognitif, faktor verbal, dan faktor emosi.
a.   Faktor intelektual
Faktor intelektual dari murid ialah kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka, kata, gambar).
Intelektualisme bisa diartikan sebagai akal atau pikiran. Pikiran mempunyai kedudukan yang boleh dikata menentukan. Karena itulah kewajiban kita para pendidik, di samping mengembangkan aspek-aspek lain dari anak-anak didik kita untuk memberikan bimbingan sebaik-baiknya bagi perkembangan pikiran itu. Berfikir dan bahasa adalah demikian erat hubungannya, karena itu perkembangan bahasa yang baik adalah syarat yang harus dipenuhi untuk perkembangan pikiran yang baik.
b.   Faktor kognitif
Ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, entah objek itu orang, benda atau kejadian/ peristiwa. Oleh karena itu kemampuan kognitif ini, murid dapat menghadirkan realitas dunia di dalam dirinya sendiri, dari hal-hal yang bersifat material dan berperaga seperti perabot rumah tangga, kendaraan, bangunan dan orang sampai hal-hal yang tidak bersifat material dan berperaga seperti ide “keadilan, kejujuran” dan lain sebagainya. Jelaslah kiranya, bahwa semakin banyak pikiran dan gagasan dimiliki seseorang, semakin kaya dan luaslah alam pikiran kognitif orang itu.
Adapun termasuk dalam aktivitas kognitif ini yaitu:
1.    Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana orang yang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh di masa lampau. Ada dua bentuk mengingat yaitu: mengenal kembali dan mengingat kembali. Murid dapat belajar untuk mengingat kembali dengan lebih baik, terutama dengan memperlihatkan dan mempelajari materi yang harus diingat kelak dengan sungguh-sungguh.
2.    Berfikir, siswa berhadapan dengan objek-objek yang diwakili dalam kesadaran. Jadi, orang tidak langsung menghadapi objek secara fisik seperti terjadi dalam mengamati sesuatu bila melihat, mendengar, dan meraba. Dalam berfikir, objek hadir dalam bentuk representasi. Bentuk-bentuk representasi yang paling pokok adalah tanggapan pengertian atau konsep dan lambang verbal.
c.   Faktor verbal
Yang dimaksud faktor verbal pada masa usia sekolah adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan dalam bahasa. Oleh karenanya masa pra sekolah merupakan periode yang kritis dalam pola pengembangan bahasa anak.
Masa pra sekolah atau masa kanak-kanak akhir merupakan usia yang ideal untuk belajar keterampilan-keterampilan yang tidak hanya berguna baginya pada masa itu akan tetapi juga merupakan pondasi bagi keterampilan-keterampilan tinggi yang terkoordinasi yang diperlukan dikemudian hari. Anak merasa senang mengulang-ulang sesuatu kegiatan sampai benar-benar menguasainya. Ia suka berpetualang, tidak merasa takut terhadap ancaman-ancaman bahaya ataupun cemoohan teman-teman.
d.   Faktor emosional
Masa pra sekolah merupakan periode memuncaknya emosi yang ditandai dengan munculnya “Tantramus” rasa takut yang kuat, dan meledaknya cemburu yang tidak beralasan. Pada masa ini telah terlihat perbedaan-perbedaan dalam emosi dan pola ekspresinya dapat ditafsirkan dengan segera. Ketegangan emosi pada anak-anak ini sebagian disebabkan oleh kelelahan karena terlalu lama bermain, kurang tidur siang, dan terlalu sedikit makan sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan jasmaniah.
Sumber : Dari berbagai sumber

GURU PROFESIONAL MASA DEPAN


2.1. Meningkatkan Kualitas Guru
 
Setiap kali kita berada pada masa akhir tahun ajaran sekolah perhatian masyarakat akan tertuju kepada betapa rendahnya kualitas pendidikan sekolah menengah yang ditunjukkan dengan rendahnya hasil nilai ebtanas murni (NEM). Rendahnya skor di atas akan senantiasa dikaitkan dengan rendahnya mutu guru dan rendahnya kualitas pendidikan guru. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan sasaran sentral yang dibenahi adalah kualitas guru dan kualitas pendidikan guru.
 
Berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas guru dan pendidikan guru telah dilaksanakan dengan berbagai bentuk pembaharuan pendidikan, misalnya diintroduksirnya proyek perintis sekolah pembangunan, pengajaran dengan system modul, pendekatan pengajaran CBSA, tetapi mengapa sampai detik ini usaha-usaha tersebut belum juga menunjukkan hasilnya?
 
A. Mengabaikan guru
 
Sudah banyak usaha-usaha yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya kualitas guru dan pendidikan guru yang dilaksanakan oleh pemerintah. Namun patut disayangkan usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas guru dan pendidikan guru tersebut dilaksanakan berdasarkan pandangan dari "luar kalangan guru ataupun luar pendidikan guru". Terlalu banyak kebijaksanaan di bidang pendidikan yang bersifat teknis diambil dengan sama sekali tidak mendengarkan suara guru. Pengambilan keputusan yang menyangkut guru di atas seakan-akan melecehkan guru sebagai seseorang yang memiliki "kepribadian".
 
Sebagai contoh yang masih hangat adalah diintroduksirnya pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses belajar mengajar. Keyakinan para pengambil kebijaksanaan atas kehebatan CBSA telah mendorong dikeluarkannya penetapan keharusan guru untuk menggunakan pendekatan tersebut dalam proses belajar mengajar. Barangkali keyakinan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga berdasarkan hasil-hasil penelitian. Namun sayangnya penetitian-penelitian yang menyangkut proses belajar mengajar di kelas selama ini lebih banyak bersifat informatif sehingga jauh dari memadai dikarenakan penelitian tersebut melihat pengajaran pandangan "luar guru".
 
Pengambil kebijaksanaan di bidang pendidikan tidak pernah menghayati apa dan bagaimana yang sesungguhnya terjadi di ruang-ruang kelas. Misalnya, dampak jumlah murid yang besar, keberanian murid untuk menyampaikan gagasan rendah, motivasi lebih terarah untuk belajar guna menghadapi tes daripada belajar untuk memahami pelajaran yang disampaikan guru, target materi pelajaran yang begitu berat bagi seorang guru, dan sebagainya. Kalau hal-hal tersebut mendapat perhatian niscaya kebijaksanaan yang berkaitan dengan pendekatan pengajaran bisa lain, paling tidak untuk sementara waktu.
 
Patut disimak misalnya pertanyaan yang diajukan oleh guru-guru: "Mengapa kita tidak dilatih saja bagaimana cara mengajar dengan ceramah yang paling tepat dan baik, dari pada diharuskan mengajar dengan CBSA? Seharusnya sesudah bisa melaksanakan pengajaran dengan metode ceramah yang benar baru kita belajar metode yang lain".
 
Tersendat-sendatnya pelaksanaan CBSA dewasa ini merupakan bukti bahwa setiap kebijaksanaan di bidang pendidikan, apalagi pengajaran di kelas, yang meninggalkan pandangan guru sebagai orang yang paling tahu keadaan kelas cenderung mengalami kegagalan, sebab "pandangan guru" sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan kualitas hasil pendidikan.
 
B. Mentalitas dan vitalitas
 
Ada tiga kegiatan penting yang diperlukan oleh guru untuk bisa meningkatkan kualitasnya sehingga bisa terus menanjak pangkatnya sampai jenjang kepangkatan tertinggi. Pertama para guru harus memperbanyak tukar pikiran tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman mengembangkan materi pelajaran dan berinteraksi dengan peserta didik. Tukar pikiran tersebut bisa dilaksanakan dalam perternuan guru sejenis di sanggar kerja guru, ataupun dalam seminar-seminar yang berkaitan dengan hal itu. Kegiatan ilmiah ini hendaknya selalu mengangkat topik pembicaraan yang bersifat aplikatif. Artinya, hasil pertemuan bisa digunakan secara langsung untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Hanya perlu dicatat, dalam kegiatan ilmiah semacam itu hendaknya faktor-faktor yang bersifat struktural administrative harus disingkirkan jauh-jauh. Misalnya, tidak perlu yang memimpin pertemuan harus kepala sekolah.
 
Kedua, akan lebih baik kalau apa yang dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah yang dihadiri para guru adalah merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh para guru sendiri. Dengan demikian guru harus melakukan penelitian. Untuk ini perlulah anggapan sementara ini bahwa penelitian hanya dapat dilakukan oleh para akademisi yang bekerja di perguruan tinggi atau oleh para peneliti di lembaga-lembaga penelitian harus dibuang jauh-jauh. Justru sekarang ini perlu diyakini pada semua fihak bahwa hasil-hasil penelitian-penelitian tentang apa yang terjadi di kelas dan di sekolah yang dilakukan oleh para guru adalah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab para gurulah yang nyata-nyata memahami dan manghayati apa yang terjadi di sekolah, khususnya di kelas.
 
Masih terlalu banyak masalah-masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas yang sampai saat ini belum terpecahkan dan perlu untuk dipecahkan. Misalnya, langkah-langkah apa harus dilaksanakan untuk menghadapi murid yang malas atau mempunyai jati diri yang rendah atau pemalu di kelas. Bagaimana mendorong peserta didik agar mempunyai motivasi untuk membaca. Bagaimana cara menanggulangi peserta didik yang senantiasa mengganggu temannya. Masalah-masalah di atas jarang diteliti, kalaupun pernah diteliti maka pendekatannya terlalu teoritis akademis sehingga tidak dapat diterapkan dalam praktek proses belajar mengajar sesungguhnya.
 
Ketiga, guru harus membiasakan diri untuk mengkomunikasikan hasil penelitian yang dilakukan, khususnya lewat media cetak. Untuk itu tidak ada alternatif lain bagi guru meningkatkan kemampuan dalam menulis laporan penelitian.
 
C. Peran PGRI
 
Sebagai suatu organisasi professi guru yang memiliki anggota lebih dari dua juta, PGRI secara moral mempunyai tanggung jawab untuk mendorong dan memberikan agar para guru bisa melaksanakan tiga kegiatan di atas. PGRI bias memperbanyak pertemuan-pertemuan ilmiah, menerbitkan pedoman-pedoman penelitian yang dapat cepat dicerna guru, menerbitkan jurnal-jumal sebagai media komunikasi ilmiah para anggota, dan melaksanakan lomba penelitian atau karya tulis yang lain. Untuk itu, kiranya PGRI perlu lebih meningkatkan kualitas tubuhnya sendiri.
 

Jumat, 09 November 2012

PRESTASI SISWA SD NEGERI BANYUBIRU 2 KEC. DUKUN


PRESTASI SISWA SD NEGERI BANYUBIRU 2
KEC. DUKUN


SD Negeri Banyubiru 2 yang berada di dusun Karanganyar, desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kab. Magelang. Dengan dipimpin oleh Ibu Murdiyati, S.Pd, MM.Pd banyak menghasilkan siswa berprestasi baik akademik maupun nonakademik, ini terbukti dengan kemampuan siswa dalam mengikuti berbagai lomba baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten bahkan ke tingkat Propinsi.







Penyerahan penghargaan siswa berprestasi yang dilakukan oleh Ibu Murdiyati, S.Pd, MM.Pd selaku Kepala SD Negeri Banyubiru 2
Untuk peningkatan prestasi tersebut di SD Negeri Banyubiru 2 diadakan berbagai ektra kulikuler yang nantinya akan menunjang prestasi dan kreatifitas siswa ekstra tersebut antara lain :
-          TUB /PBB yang diharapkan meningkatkan kedisiplinan siswa dan rasa nasionalisme kebangsaan yang tinggi.
-          Pramuka
-          Seni tari
-          Seni lukis
-          Computer / TIK
-          Rebana
-          Seni music
-          Macapat
Dengan adanya ekstra tersebut terbukti siswa dapat meraih prestasi di tingkat Kecamatan maupun tingkat Kabupaten, dalam lomba Kanijar yang diselenggarakan tingkat Kecamatan SD Negeri Banyubiru 2 mendapatkan berbagai kejuaraan lomba, selain itu dalam Lomba MAPSI di tingkat Kabupaten yang diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2012 mendapat juara dalam bidang seni baca Al’Quran dan MAcapat Islami, tidak ketinggalan Pula bidang seni lukis juga tidak kalah dalam prestasi tersebut.
SDN BANYU BIRU JUARA LOMBA TATA UPACARA. PDF Print E-mail
Written by Bag Humas dan Protokol   
Wednesday, 04 May 2011 08:11
Sekolah Dasar Negeri Banyubiru 2 keluar sebagai juara pertama tingkat Sekolah Dasar dalam lomba tata upacara Bendera   dan baris berbaris tingkat Kabupaten Magelang yang dilaksanakan di halaman Pemkab Magelang beberapa waktu yang lalu.

Penyerahan tropy kejuaraan dilakukan oleh Drs. Zaenal Arifin SH, Wakil Bupati Magelang  sebagai Inspektur upacara  dalam upacara peringatan Hardiknas Tingkat Kabupaten Magelang Keluar sebagai juara II,III masing-masing SDN Banyusari Grabag, SDN Purwosari Tegalrejo.

Untuk tingkat SMP/MTS juara I-III, SMP Muhamadiyah Plus Muntilan, SMP N I Saalaman, SMP N 2 Candimulyo.sedangkan untuk tingkat SMA/SMK/MA juara I-III masing-masing SMK Muhamadiyah 1 Borobudur, SMA N 1 Muntilan ,SMA N 1 Kota Mungkid.

Untuk festifal lomba seni siswa Nasaional : Lomba Seni Tari keluar sebagai juara SMP N 1 Borobudur, Lomba Menyanyi Tunggal sebagai juara ( Amelia Paramita Mahanani ) SMP N 1 Salaman . sedangkan Lomba Story Teeling sebagai juara ( Ghifary Haslan Purwanto )SMP Muhamadiyah Plus Muntilan.

Pada acara tersebut juga diserahkan  secara simbolik Bea Siswa pendidikan bagi anak berprestasi  dari Jamsostek untuk 25 siswa se Kabupaten Magelang sebesar Rp. 43.800.000,-yang diterima oleh Prasasti Lisherlina Putri ( SD N Rambeanak),Febriana Rizkayanti (SMP N 1 Borobudur), Nurmasari ( SMA N 1
Mertoyudan)

Menurut Drs. Ngaderi Budiono Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang kegiatan lomba-lomba yang diadakan ini dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional,dengan maksud untuk memotifasi siswa didik agar lebih maju berprestasi.

Selain penghargaan tersebut diatas, Bea Siswa Jamsostek diberikan kepada anak peserta jamsostek yang berprestasi,yang merupakan salah satu Program Peningkatan Kesejahteraan Peserta ( PKP).

Pemberian Bea Siswa Jamsostek ini dilakukan serentak secara Nasional pada hari ini 2/5/2011 dan merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan oleh BUMN, sehingga akan dicatan di Museum Rekor Indonesia ( MURI)

Adapun jumlah penerima Beasiswa Jamsostek di masing-masing Kab/Kota terperinci sebaga berikut : se Kab MagelangRp.43.800.000 untuk 25 siswa, se Kacab PT.Jamsostek Magelang Rp.220.800.000,- untuk 177 siswa, se Kanwil V Rp. 2,78 Milyar untuk 1.447 siswa, Nasional Rp. 29,4 Milyar untuk 12.250
siswa

Rabu, 07 November 2012

Guru dan Karyawan SD Negeri Banyubiru 2


Daftar guru dan karyawan SD negeri banyubiru 2
No
Nama guru / Karyawan
NIP
Jabatan
1
MURDIYATI, S.Pd, MM.Pd
19630725 198304 2 004
KEPALA SEKOLAH
2
SRI SUBEKTI
19530208 197402 2 003
GURU KELAS VI A
3
DARMIYATI
19540704 197701 2 002
GURU KELAS I B
4
SUMARDI
19540907 197701 1 002
GURU KELAS III B
5
MUH ZAENI, A.Ma.Pd
19540506 197701 1 004
GURU KELAS IV B
6
NINIK ROCHANI, A.Ma.Pd
19590213 197802 2 003
GURU KELAS I A
7
RUMINAH
19591010 197802 2 001
GURU KELAS IV A
8
GENDUK ZULAIKAH
19591010 197911 2 005
GURU KELAS VI B
9
SRI MUJI ASRIFAH, A.Ma
19530904 198104 2 001
GURU PAI
10
SUYATINI
19590901 198201 2 009
GURU KELAS II B
11
SUMINARTI
19570115 198304 2 001
GURU KELAS II A
12
ISTI ROCHANAH, S.Pd
19620725 198304 2 009
GURU KELAS V B
13
SUNARFIAH, S.Pd. Jas
19621221 198304 2 006
GURU PENJASKES
14
M.W. ABDUL GHOFUR, A.Ma
19630312 198405 1 003
GURU PAI
15
TH. SRI MULYANI, S.Pd
19660515 198807 2 002
GURU KELAS V A
16
WASITAH, S.Pd
19670617 198806 2 002
GURU PENJASKES
17
NISVI APRIANI, S.Pd
19860425 200903 2 011
GURU KELAS III A
18
SRI SUGIARTI, A.Ma

GURU MULOK
19
TUTIK RAHAYU, S.Pd

GURU BHS INGGRIS
20
SITI NURCHAYATI, S.Pd.I

GURU PAI
21
SURYANTI

PUSTAKAWAN
22
TONY EFENDI

TATA USAHA
23
EVA LELY

PUSTAKAWAN
24
NUR SODIQ

PENJAGA
25
MULYO HARTONO

PENJAGA
26
WULANDARI

GURU SBK



PROFIL DAN PELAYANAN
DI SD NEGERI BANYUBIRU 2

I.               PROFIL SD NEGERI BANYUBIRU 2
1.      Status akreditasi                  = A
2.      Jumlah rombongan belajar   = 12 kelas
3.      Jumlah guru dan karyawan  = 26 orang
Terdiri dari :
a.       Kepala Sekolah              = 1 orang
b.      Guru Kelas                    = 12 orang
c.       Guru Agama                  = 2 orang
d.      Guru Penjaskes              = 2 orang
e.       Guru Mulok                   = 3 orang
f.       Guru Wiyata Bakti          = 4 orang
g.      Penjaga                          = 2 orang
h.      Tata Usaha (TU)            = 1 orang
i.        Pustakawan                   = 2 orang
4.      Jumlah Siswa Kelas I – VI  = 306

II.            KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DI SD NEGERI BANYUBIRU 2

1.      KEGIATAN PENERIMAAN SISWA BARU
Dalam penerimaan siswa baru terlebih dahulu dibentuk panitia penerimaan siswa baru dan kepanitiaan tersebut terdiri dari guru-guru di SD Negeri Banyubiru 2.
Langkah- yang dilaksanakan oleh panitia PSB antara lain :
a.       Memasang spanduk penerimaan siswa baru
b.      Menyusun jadwal penerimaan siswa baru
c.       Menyeleksi calon siswa baru yang mendaftar
d.      Mengumumkan siswa baru yang diterima


2.      KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a.       Mengadakan rapat pembagian tugas mengajar
b.      Menyususn jadwal KBM
c.       Menyusun rencana program pembelajaran
d.      Menyusun rencana evaluasi pembelajaran
e.       Mengadakan analisis evaluasi
f.       Menyusun program perbaikan dan pengayaan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 2 dimulai pukul 07.15 sampai dengan 12.45 dan sebelum KBM dimulai siswa siswi SD Negeri Banyubiru 2 diadakan kegiatan ngaji pagi (I’qro dan Al Quran) dari pukul 06.45 sampai dengan 07.15. ini dilaksanakan kecuali hari Jum’at karena hari Jum’at dipakai untuk kegiatan senam bersama.
Di SD Negeri Banyubiru 2 untuk kegiatan KBM juga diprogramkan kelas unggulan untuk setiap kelasnya  dari kelas I sampai dengan kelas VI.

3.      KEGIATAN EKSTRA KULIKULER DI SD NEGERI BANYUBIRU 2
Macam-macam kegiatan ekstra kulikuler yang dilaksanakan :
a.       Drum Band
Dalam ektrakulikuler drum band diikuti oleh siswa kelas III, IV dan V. Ekstrakulikuler drum band ini dilaksanakan pada hari Selasa pukul 14.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
b.      Tata Upacara dan PBB
Ektsrakulikuler TU/PBB ini diikuti oleh 1 pleton inti yang diikuti oleh siswa kelas IV dan kelas V, kegiatan ekstra kulikuler ini dilaksanakan setiap hari Rabu puk 14.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
c.       Pramuka
Pramuka terdiri dari 2 kegiatan yaitu kegiatan Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang. Untuk pramuka Siaga dilaksanakan pada hari Jum’at Minggu I dan III sedangkan untuk Pramuka Penggalang dilaksanakan pada hari Jum’at Minggu II dan IV dimulai pukul 13.30 dan berakhir pukul 15.30 WIB.
d.      Seni Tari
Kegiatan ekstra untuk seni tari diikuti hanya untuk kelas I, II dan III yang dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 13.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB
e.       Seni Lukis
Seni lukis dilaksanakan siswa kelas I, II dan III pada hari Senin pukkul 13.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB.

f.       Rebana
Kegiatan rebana dilaksanakan pada hari Jum’at, untuk Jum’at Minggu I dan II untuk kelas III sedangkan Jum’at Minggu II dan IV untuk kelas IV.
g.      Komputer
Kegiatan computer dilaksanakan siswa kelas IV dan V. Hari Kamis untuk kelas IV dan hari Sabtu untuk kelas V, kegiatan ekstra computer dimulai puklul 13.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB.


4.      KEGIATAN TAMBAHAN JAM MENGAJAR
Kegiatan les (tambahan belajar) diadakan untuk kelas IV, V dan VI. Khusus kelas VI  les dilaksanakan hari Senin sampai dengan hari Kamis pukul 13.00 sampai 15.00 WIB. Untuk tambahan les kelas IV dan V hanya hari Senin dan Selasa. Pengasuh / guru les mengajarnya secara bergantian sesuai dengan kemampuan dari mata pelajaran yang dikuasainya.
Khusus untuk kelas I, II dan III kegiatan les hanya diberikan kepada siswa yang kurang mampu / lamban.


III.         HUBUNGAN KEMITRAAN
1.      HUBUNGAN KEMITRAAN DENGAN WALI MURID
SD Negeri Banyubiru 2 pada awal tahun Pelajaran Baru selalu mengadakan pertemuan dengan wali murid kelas I sampai dengan kelas VI.
Di dalam pertemuan dengan wali murid tersebut di paparkan beberapa program antara lain :
-          RAPBS
-          Kurikulum yang berlaku
-          Program kegiatan sekolah, baik jangka panjang, menengah maupun jangka pendek.
-          Penentuan hasil KKM dan KKL
Disamping pertemuan tersebut juga mengadakan pertemuan wali murid setiap pembagian raport. Dan pada akhir pelajaran atau tutup tahun juga mengadakan pertemuan dengan wali murid kelas I sampai dengan kelas VI. Dalam acara wasana warsa.
Didalam acara wasana warsa tersebut dipentaskan hasil prestasi anak baik akademik maupun non akademik dan juga dipentaskan beberapa ketrampilan anak antara lain : seni tari, music, koor, rebana dan drum band.
2.      HUBUNGAN DENGAN KOMITE
SD Negeri Banyubiru 2 pada awal dan akhir Tahun Pelajaran selalau mengadakan pertemuan dengan pengurus Komite bersamaan dengan rapat wali murid.
Disamping itu juga mengadakan koordinasi dengan Komite dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan antara lain :
a.       Penyusunan RAPBS
b.      Penentuan program kerja sekolah
c.       Penentuan KKM dan KKL
d.      Kegiatan pembangunan maupun rehabiltasi gedung contohnya DAK
e.       Koordinasi penggalian dana
f.       Koordinasi rapat dengan wali murid pdan awal dan akhir tahun pelajaran.

3.      HUBUNGAN DENGAN DINAS PENDIDIKAN
a.       Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diintruksikan  oleh dinas pendidikan setempat.
b.      Melaporkan hasil semua kegiatan yang dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 2.
c.       Mengundang Dinas Pendidikan untuk pembinaan guru dan karyawan di SD Negeri Banyubiru 2.
d.      Mengundang Dinas Pendidikan untuk memberikan sambutan pada acara akhir tahun (wasana warsa).

4.      HUBUNGAN DENGAN PUSKESMAS
a.       Mengundang Puskesmas dalam rangka pembinaan sekolah sehat.
b.      Bekerja sama dengan Puskesmasdalam rangka pengobatan siswa siswi

5.      HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA
a.       Menghadiri undangan yang diberikan oleh pemerintah desa contohnya :
-          Musranban des
-          Pelantikan perangkat desa
-          Halal bi halal
b.      Mengundang perangkat desa dalam hal pembangunan dan rehabilitasi gedung.
c.       Mengundang Pemerintah Desa / Kepala Desa untuk memberikan sambutannya dalam acara wasana warsa.

6.      HUBUNGAN DENGAN KECAMATAN
a.       Menghadiri undangan Korpri Kecamatan dalam acara apel pagi setiap tanggal 17 – an.
b.      Mengundang bapak Camat selaku kepala kecamatan untuk memberikan sambutan pada acara tutup tahun (wasana warsa).
c.       Menghadiri undangan santapan rokhani dari kecamatan setiap bulan Romadhon.

7.      HUBUNGAN DENGA KUA
Mengundang KUA dalam acara santri kilat pada bulan Romadhon.

8.      HUBUNGAN DENGAN POLSEK
Bekerja sama dalam menjaga keamanan sebagai contohnya :
-          Menyeberangkan siswa
-          Menjaga keamanan lingkungan

IV.         KETATA USAHAAN :
-          Mengerjakan administrasi berupa buku-buku, antara lain
1.      Buku induk
2.      Buku rekap nilai
3.      Buku daftar kelas
4.      Buku inventaris
5.      Buku keuangan
6.      Buku kejadian
7.      Buku analisis nilai
8.      Buku kegiatan sekolah
9.      Buku taraf seraf
10.  Buku tamu
11.  Buku prasensi
12.  Buku kunjung
13.  Buku supervise
14.  Buku ekspedisi
-         Melaksanakan kegiatan surat menyurat
-         Mengagenda surat masuk dan surat keluar.


V.           PERPUSTAKAAN
Melayani peminjaman buku kepada siswa siswi SD Negeri Banyubiru 2 setiap harinya.


SARAN SARAN UNTUK PELAYANAN DI SD NEGERI BANYBIRU 2 

1.      Pertemuan dengan wali murid sebaiknya ditambah lagi dengan 1 kali pertemuan khususnya dengan wali murid kelas VI untuk memotivasi wali murid kelas VI agar benar-benar memperhatikan dan membimbing belajar putra putrinya dalam menghadapi Ujian Negara (UN).
2.      Untuk tambahan mengajar (les) khusus kelas IV sampai VI perlu ditambah lagi harinya tidak hanya 2 hari dalam seminggu karena materi Ujian Negara (UN) diambil dari materi kelas IV, V dan VI.
3.      Untuk pembinaan iman dan taqwa siswa siswi perlu diadakan mabit  (malam pembinaan iman dan taqwa) yang dilaksanakan khusus untuk siswa kelas VI dalam menghadapi UN. Supaya tidak memberatkan siswa mabit hanya dilaksanakan 1 kali pertemuan saja yaitu menjelang Ujian Negara (UN).
4.      Untuk peningkatan SDM (guru-guru) perlu diikutsertakan dalam diklat-diklat atau workshop yang diadakan.